hariitu hari minggu,diawali dengan bangun pagi & bersiap untuk berangkat KBT. KBT yang kupikir akan menyenangkan dan akan banyak kenangan yang hebat namun semua bayangan sirna setelah kami semua sampai tempat sampai kami disuguhi oleh pemandangan tempat yg dipenuhi oleh sampah.
Apayang spesial dari Bryce Canyon? Bryce Canyon terkenal dengan geologi dunianya yang unik. Kekuatan erosi dari pembekuan es dan kekuatan pelarutan air hujan telah membentuk batu kapur berwarna-warni dari Formasi Claron menjadi bentuk yang aneh termasuk celah ngarai, jendela, sirip, dan menara yang disebut “hoodoos.”.
Mungkinbisa menjadi inspirasi untuk kalian yang tengah menulis sesuatu. Advertisement. 1. CANDALA: Rendah atau merasa rendah diri. Candala via https://www.facebook.com. Bynui katanya tidak semanis artinya. Kata yang sudha bisa kamu temukan di Kmus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini punya makna yang kelam.
ApaItu Nama Pena? Nama pena adalah nama samaran yang kamu gunakan untuk menulis novel baik novel cetak ataupun online. Biasanya nama pena ditulis pada cover buku ataupun di author situs novel yang kamu gunakan. Nama pena ini bisa menggunakan nama samaran ataupun dengan menggunakan nama sesuai dengan keinginan kamu saja. Keduanya
5 Pesan Moral dari Cerita Rakyat Joko Kendil. Pesan moral dalam cerita rakyat Joko Kendil adalah janganlah menghina seseorang karena fisiknya yang tidak sempurna. Di dunia ini, tak ada satu pun orang yang terlahir sempurna, sehingga kita harus menghargai setiap kekurangan manusia. Selain itu, janganlah kita menilai orang dari luarnya saja.
Namasamaran, atau nama pena, digunakan dalam literatur untuk sejumlah alasan, tetapi yang paling penting untuk pemasaran. Pembaca seorang penulis mengharapkan bukunya masuk dalam genre tertentu . Jika penulis menulis novel di luar genre itu, nama samaran akan memisahkan karya tersebut.
. Kamu tentu sudah sering mendapati seorang penulis menggunakan nama pena. Bahkan mungkin kamu sendiri juga saat ini menggunakan nama pena dalam setiap tulisan yang kamu hasilkan. Ada yang menggunakan satu nama pena yang sama dalam setiap tulisannya, ada juga yang menggunakan nama pena berlainan untuk jenis tulisan yang penulis, barangkali juga termasuk kamu, tentu memiliki alasan sendiri mengapa memutuskan menggunakan nama pena dalam setiap tulisannya. Bukan karena malu dengan nama aslinya, berikut lima alasan yang membuat kebanyakan penulis memilih menggunakan nama pena ketimbang nama Memang sengaja ingin menyembunyikan identitasPexels/Noelle OttoDiakui atau tidak, hingga saat ini, masih ada saja orang yang memandang kegiatan menulis sebagai kegiatan yang cuma membuang-buang waktu. Dianggap kegiatan yang kurang berfaedah, padahal menulis juga termasuk salah satu kegiatan yang bersinggungan dengan saja pikir, bahkan untuk bisa menghasilkan satu artikel dengan kualitas yang oke, kamu harus benar-benar mengerahkan pengetahuanmu dulu, bukan? Tak jarang kamu bahkan mesti melakukan riset atau wawancara terlebih dahulu. Ada juga yang menganggap bahwa dari segi materi, menulis bukanlah profesi yang semacam itulah yang kadang memengaruhi sikap orang tua atau keluarga yang cenderung tak merestui atau tak begitu suka dan setuju ketika mendapati salah seorang anggota keluarganya memilih berkecimpung di dunia kepenulisan. Maka jangan heran jika ada penulis yang sengaja menggunakan nama pena untuk menyembunyikan identitas aslinya agar orang tua dan keluarganya tidak ada yang tahu kalau selama ini dia dikenal sebagai seorang juga yang memang sengaja menyembunyikan identitasnya karena tak ingin orang lain terlalu mengusik kehidupan pribadinya. Baginya, kehidupan pribadi dengan tulisan-tulisannya sudah sepatutnya dipisahkan. Jika ingin menilai, terlebih mengkritik, cukuplah mengkritik tulisannya. Tak perlu dikaitkan dengan kehidupan Agar terdengar lebih menjualPixabay/geraltAlasan kedua ini sering dikaitkan dengan personal branding. Nama seorang penulis dipandang tak kalah penting dengan kualitas tulisan yang dihasilkannya. Memilih nama pena yang menarik dan unik dijadikan pilihan ketika nama aslinya dipandang akan kurang mampu menarik perhatian ini penulis tak berbeda jauh dengan entrepreneur. Bahkan ada yang menyebut dirinya sebagai writerpreneur. Dalam artian, seorang penulis tak hanya mesti mampu menghasilkan tulisan dengan kualitas oke, tapi juga harus bisa "memasarkan" tulisannya kepada calon pembaca. Menggunakan nama pena yang menarik dan lebih menjual dianggap salah satu trik "pemasaran" yang cukup berpengaruh untuk menggaet banyak pembaca dan mendongkrak jumlah penjualan Menghindari nama yang sama agar tak terkesan pasaranPexels/Heiner Berapa juta manusia yang dilahirkan ke dunia ini setiap harinya? Barangkali tak terhitung. Di antara bayi-bayi yang lahir itu, akan ada berapa banyak bayi yang kemungkinannya diberi nama sama atau setidaknya mirip? Tentu banyak. Banyak saja hitung berapa orang yang memiliki nama Ani atau Joko dalam lingkungan tempat tinggalmu. Meski nama panjangnya berbeda, akan ada saja yang salah satu katanya sama. Misalnya Joko Widodo dan Joko Lelono. Sama-sama Joko. Jika ada terlalu banyak nama yang sama begitu, bukan tidak mungkin akan membuat pembaca malah tak heran jika banyak di antara penulis yang memilih menggunakan nama pena agar namanya tak banyak yang menyamai atau tak terkesan pasaran. Yang memilih menggunakan nama pena dengan alasan semacam ini, biasanya akan memilih nama yang jarang digunakan oleh orang lain atau menggunakan nama yang dipadukan dengan nama asing dan langka. Ada juga yang menggunakan nama pena yang merupakan anagram dari nama aslinya. Baca Juga 6 Curhat Colongan’ Penulis Artikel Media Online, Pernah Merasakannya? 4. Menyesuaikan diri dengan genre dan jenis tulisanPexels/Min AnKadang, ada juga penulis yang memilih menggunakan nama pena berbeda untuk tulisan dengan genre berbeda. Penggunaan nama pena yang terkesan islami dianggap lebih cocok digunakan ketika penulis tersebut menulis novel-novel religi misalnya. Selain karena alasan kecocokan, penggunaan nama pena yang sengaja disesuaikan dengan genre tulisan yang kelak akan ia hasilkan, juga dianggap jadi salah satu faktor apakah pembaca akan tertarik dengan tulisan-tulisan atau buku-buku yang akan diterbitkannya atau Biar lebih mudah diingat dan dikenalPexels/PixabayAda penulis yang sejak dilahirkan diberi nama yang panjang dengan ejaan yang rumit oleh kedua orang tuanya. Apa pun alasan orang tuanya memberikan nama tersebut, memang sudah sepantasnya tetap disyukuri karena barangkali saja di balik nama yang panjang dengan ejaan rumit tersebut justru tersimpan doa dan harapan besar orang lepas dari itu, nama panjang tersebut bisa saja malah merepotkan ketika ia menjadi penulis. Namanya membuat pembaca jadi kesulitan mengingatnya. Jangankan pembaca, bahkan dirinya pun mungkin akan selalu mengecek KTP tiap kali harus menuliskan nama lagi mau ribet, penulis yang menggunakan nama pena dengan alasan semacam ini biasanya akan cenderung memilih nama pena yang pendek dan mudah diingat. Yang biasanya hanya terdiri dari dua, atau bahkan satu kata, tapi menancap di benak pun alasan seorang penulis menggunakan nama pena tentu tak masalah. Setiap orang memiliki hak untuk memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya, bukan? Buat kamu yang saat ini memang melakoni profesi sebagai penulis dan memilih menggunakan nama pena pada setiap tulisanmu, adakah di antara kelima alasan tadi yang juga merupakan alasanmu? Baca Juga 5 Kendala yang Harus Disiasati Oleh Seorang Penulis Pemula IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Nama pena — juga dikenal sebagai nama samaran atau nom de plume — adalah nama palsu yang digunakan penulis untuk mengklaim kepengarangan karya tertentu, baik fiksi maupun nonfiksi. Ada banyak alasan mengapa seorang penulis dapat memilih untuk menggunakan nama pena, dan meskipun mereka digunakan untuk artikel yang diterbitkan, puisi, dan cerita pendek, penggunaan yang paling sering adalah dalam penulisan sastra seperti novel. Ada beberapa batasan pada pilihan nama pena, dan seorang penulis mungkin memiliki lebih dari satu yang dia gunakan pada satu waktu. Meskipun nama pena tidak dapat dilindungi hak cipta, nama selebriti dan orang terkenal sering kali memiliki bobot tambahan yang memungkinkan mereka untuk bermerek dagang, dan penggunaan nama ini sebagai nama pena beberapa alasan umum bahwa penulis di seluruh dunia selama berabad-abad telah memilih untuk menggunakan nama pena. Salah satu yang paling sering adalah subjek seksisme. Seorang wanita menulis di bidang atau cara yang sering dikunjungi oleh penulis laki-laki dapat memilih nama pena laki-laki, dan sebaliknya. Namun, terkadang gender hanya disamarkan dengan menggunakan inisial nama depan dan tengah, serta mengeja nama lain untuk menggunakan nama pena adalah ketika seorang penulis memutuskan untuk menulis sesuatu yang eksperimental. Penerbit mungkin tidak menerima karya tersebut jika berada di luar jangkauan normal penulis, yang mengakibatkan bentuk typecasting yang juga sering dialami oleh aktor terkenal. Nama pena melindungi penulis dari membatalkan perbandingan dan kritik terhadap karya baru. Bahkan Benjamin Franklin menggunakan nama pena Silence Dogood untuk menulis serangkaian surat yang diterbitkan di The New-England Courant, makalah saudaranya, karena tidak ada yang dia tulis pada usia 16 tahun yang pernah diterbitkan. Penulis Amerika Samuel Langhorne Clemens, paling dikenal sebagai Mark Twain, sebenarnya menggunakan sejumlah nama pena dalam karir menulisnya dalam berbagai fiktif juga digunakan untuk alasan yang jauh lebih biasa. Nama asli seorang penulis mungkin terdengar tidak pantas untuk jenis materi yang mereka tulis. Nama yang terlalu formal atau nama dengan konotasi yang jelas untuk maskulinitas atau feminitas yang kuat dapat menyesatkan jenis karya yang ingin dihasilkan oleh penulis. Novel khususnya sering dibeli berdasarkan setidaknya sebagian pada jenis gambar yang pembaca miliki di benak mereka tentang penulisnya, dan nama pena dipilih dengan sangat hati-hati untuk memproyeksikan nada yang tepat yang dicari penulis untuk pena yang terkenal terkadang menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan bagi penulis. Penulis tertentu telah menjadi terkenal dengan karya yang ditulis dengan nama asli mereka, ketika kemudian terungkap bahwa mereka memiliki kumpulan karya yang sama sekali berbeda dengan nama pena. Ketika nama pena dibuat, seringkali seluruh cerita belakang untuk kehidupan penulis imajiner ini juga harus dibuat untuk memuaskan penggemar yang penasaran. Ketika penggemar ini menemukan bahwa penulis di balik nama dan seluruh sejarahnya tidak benar-benar ada, hal itu dapat berdampak negatif pada citra penulis juga menggunakan nama pena dengan tujuan untuk tetap anonim. Ketika menulis adalah hobi dan karir utama mereka dipertaruhkan, penulis sering memilih untuk menggunakan nama pena. Seorang atlet atau walikota sebuah kota kecil, misalnya, mungkin akan terpengaruh jika orang lain tahu bahwa mereka secara teratur memproduksi novel horor gothic remaja atau kisah epik petualangan luak kartun. Ketika Joel Chandler Harris, seorang jurnalis Amerika abad ke-19, memutuskan untuk menulis cerita cerita rakyat yang berbasis di pedesaan Selatan, ia membuat karakter imajiner yang secara teratur akan mengunjungi korannya dan menceritakan kisahnya. Harris tahu dia tidak bisa menggunakan nama aslinya, jadi dia menciptakan nama yang kemudian menjadi ikon Amerika pada masa itu, Paman Remus, yang punya banyak cerita untuk diceritakan tentang makhluk hutan bernama Br’er Rabbit.
apa itu nama pena