Padahalsarapan punya 5 manfaat istimewa ini. Tak sekadar mengisi perut di pagi hari, sarapan memiliki banyak manfaat kesehatan. Bahkan bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan, sarapan justru sangat dianjurkan. Dikutip dari The Health Site (9/7), ini keuntungan dari rajin sarapan bernutrisi. 1. Mengontrol berat badan
SakitPerut Setelah Sarapan Pagi, Apa Penyebabnya? ditulis oleh dr. Dyah Novita Anggraini. 23 Jun 2020, 12:58 WIB. 0; 77. Sarapan adalah waktu terpenting di dalam satu hari. Tapi kadang, rasa sakit perut muncul setelah sarapan pagi. Apa penyebab kondisi tersebut?
Berikutbeberapa kondisi yang sering menyebabkan sakit perut. 1. Sembelit. Sembelit didefinisikan sebagai kondisi sulit buang air besar atau tidak bisa buang air besar sama sekali selama lebih dari tiga hari berturut-turut. Ketika Anda tidak dapat buang air besar, tinja akan menumpuk di usus besar Anda. Bila memburuk, bagian bawah perut Anda
Menurutpakar, mulas sehabis sarapan gampang diantisipasi. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencegahnya, menurut ahli gizi Prof Hardinsyah. 1. Mulas karena tak biasa. Kerap kali, orang yang memulai sarapan kembali akan sering merasa mulas. Hal ini disebabkan karena tubuh harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru.
Sayaingat betul bagaimana tersiksanya saya di pagi hari, ketika saya harus menahan sakit perut akibat sarapan. Kenapa ya, saya selalu sakit perut setelah sarapan, baik saat makan makanan pedas maupun hanya sekadar minum susu hangat? Padahal, sebelumnya terutama saat saya masih bersekolah selalu sarapan berbagai jenis makanan dan tidak
1 Makan terlalu banyak. Menurut para pakar, penyebab paling umum sakit perut setelah sarapan atau pada waktu makan lainnya adalah karena makan terlalu banyak. Menurut asisten profesor kedokteran dari fakultas penyakit pencernaan dan hati di Columbia University Medical Center, Suneeta Krishnareddy, MD, MS kepada Self, makan terlalu banyak bisa
. Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Gangguan Pencernaan / Habis Sarapan Kok Sakit Perut? Bisa Jadi Karena Ini Habis Sarapan Kok Sakit Perut? Bisa Jadi Karena Ini Sarapan adalah salah satu waktu makan yang paling penting bagi kesehatan tubuh. Hanya saja, terkadang setelah melakukannya kita justru merasakan sensasi sakit atau tidak nyaman pada perut yang akhirnya membuat kita tidak bisa beraktivitas dengan normal. Sebenarnya, apa penyebab dari datangnya sakit perut setelah makan pagi ini?Seringkali karena kebiasaan makan yang kurang baik Pakar kesehatan menyebut sakit perut yang muncul selepas sarapan bisa jadi disebabkan oleh porsi makanan yang berlebihan atau jenis makanan yang dipilih tidak tepat. Banyak orang yang berpikir bahwa sarapan berpengaruh besar bagi sumber energi tubuh seharian sehingga akan makan dalam jumlah yang banyak. Padahal, hal ini justru akan membuat perut tidak nyaman. Kondisi ini juga terkait dengan perut yang sebenarnya sudah beristirahat cukup lama saat tidur malam. Jika kita langsung makan dalam porsi yang banyak atau dengan menu makanan yang cukup berat untuk dicerna, saluran pencernaan akan kaget karena harus langsung bekerja dengan sangat keras. Hal inilah yang akhirnya membuat perut terasa nyeri. Menu sarapan yang bisa membuat datangnya sakit perut Pakar kesehatan menyebut menu makanan yang berpotensi menyebabkan sakit perut seperti makanan berlemak layaknya daging-dagingan atau makanan cepat saji. Meskipun memiliki rasa yang enak, makanan berlemak cenderung membuat pencernaan berjalan dengan sangat lambat. Selain itu, sistem pencernaan juga harus mengeluarkan energi yang sangat banyak demi mengolahnya. Hal yang sama juga akan terjadi jika kita mengonsumsi makanan bersifat asam, makanan pedas, atau makanan yang bisa memicu produksi gas berlebihan di dalam perut saat sarapan. Karena alasan inilah kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang cenderung netral dan membuat perut nyaman saja di pagi hari demi mencegah gangguan pencernaan. Beberapa penyebab sakit perut setelah sarapan lainnya Selain karena porsi makanan, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal lain yang juga bisa menyebabkan datangnya sakit perut setelah sarapan pagi. Berikut adalah beberapa penyebab tersebut. Intoleransi pada beberapa jenis makanan Intoleransi adalah kondisi saat tubuh tidak mampu mencerna beberapa jenis kandungan makanan. Sebagai contoh, ada beberapa orang yang ternyata kesulitan untuk mencerna gula atau protein tertentu. Jenis intoleransi yang paling sering ditemukan adalah intoleransi laktosa yang membuat penderitanya kesulitan untuk mengonsumsi susu atau produk turunannya. Sebagai informasi, intoleransi laktosa terjadi saat usus tidak mampu memproduksi laktase, sejenis enzim yang dibutuhkan untuk mengolah laktosa yang ada di dalam susu. Jika penderita intoleransi laktosa tetap minum susu, maka mereka pun akan mengalami gejala mual-mual, nyeri perut, atau gangguan pencernaan lainnya. Gangguan asam lambung Jika kita mengonsumsi makanan dengan porsi yang berlebihan atau cenderung asam dan pedas di pagi hari, ada kemungkinan asam lambung naik dan akhirnya menyebabkan sensasi terbakar pada perut atau dada. Karena alasan inilah kita sebaiknya memilih menu yang tepat untuk sarapan pagi. Mengalami alergi pada beberapa jenis makanan tertentu Jika kita mengalami alergi pada makanan tertentu, maka gejala kesehatan yang muncul bisa berupa gangguan pencernaan, sakit perut, gatal-gatal, sesak napas, dan gejala-gejala lainnya. Sindrom iritasi usus besar Kondisi kesehatan ini bisa menyebabkan sakit perut, berubahnya kebiasaan buang air besar seperti diare atau bahkan mengalami sembelit, hingga datangnya gangguan pencernaan layaknya kembung, mual-mual, atau rasa tidak nyaman pada perut dan dada. Konsumsi obat-obatan tertentu Meski jarang terjadi, namun dalam beberapa kasus konsumsi obat-obatan tertentu bisa menyebabkan datangnya sensasi nyeri perut setelah sarapan pagi. Karena alasan inilah kita sebaiknya tidak sembarangan membeli obat dan sebaiknya selalu berkonsultasi kepada dokter jika ingin mengonsumsi obat-obatan tertentu agar tidak mengalami efek samping. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
Jakarta - Sakit perut bisa disebabkan oleh berbagai hal, bahkan hal sepele sekalipun. Bahkan kebiasaan sepele itu tak sadar sering dilakukan. Melansir Livestrong, berikut hal sepele yang bisa menimbulkan gejala sakit Setelah MakanTidur setelah makan mungkin terasa nikmat, namun tubuh akan tetap bekerja keras mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah gastrointestinal GI, masalah tidur, serta penambahan berat badan. Dalam melakukan mencerna makanan, sistem pencernaan akan bekerja efektif jika dilakukan saat posisi tegak. Jika dilakukan dalam keadaan tidur, asam lambung pada tubuh bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan refluks asam. Akibatnya, Anda bisa merasakan sakit perut seperti mulas, perih, maag sehingga menyebabkan tidur tak nyenyak. Hal yang sama juga dikatakan oleh Medical Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi."Tidur sehabis makan membuat posisi lambung yang masih penuh semakin rata dengan kerongkongan sehingga sangat memungkinkan terjadi aliran balik makanan dari lambung menuju kerongkongan atau mulut, ini biasanya memicu GERD," ujarnya kepada detikcom baru-baru MakanSaat dikejar deadline, sering sekali makan menjadi hal yang ditunda atau bahkan lupa. Padahal, membiarkan perut kosong sepanjang hari bisa meningkatkan risiko terkena maag. Meskipun tidak mengonsumsi makanan, perut akan terus memproduksi asam lambung. Oleh karena itu, membiarkan perut kosong seharian bisa membuat produksi asam mengiritasi lambung karena tidak ada makanan yang dapat dalam Porsi BesarBagi Anda yang gemar makan dalam porsi besar, dr. Helmin mengatakan hal sepele ini dapat meningkatkan produksi asam pada lambung sehingga mengakibatkan maag. Risiko mengalami obesitas juga bisa terjadi saat kebiasaan ini dilakukan terus menerus. Oleh karena itu, sebaiknya makanlah dalam porsi sedikit dan sering dibandingkan makan dengan porsi besar sekaligus."Kapasitas lambung akan menentukan produksi asam untuk membantu pencernaan. Dengan terbiasa makan dengan porsi besar akan membiasakan produksi asam lambungnya menjadi tinggi, dan ini akan menjadi pemicu sakit maag terutama saat prosinya tidak sebanyak biasanya," Terlalu CepatRasa lapar sering sekali membuat diri kalap saat makan sehingga menyantap makanan dengan terlalu cepat yang sebenarnya tidak baik bagi sistem pencernaan. Menurut dr. Helmin, makan terlalu cepat membuat makanan tidak tercerna baik di mulut sehingga pencernaan di organ selanjutnya lambung menjadi kerja keras dan dapat memicu sakit sakit perut muncul, pastikan Anda tidak sepelekan hal tersebut. Cobalah untuk konsumsi obat herbal seperti kunyit atau madu. Melansir The Healthy, proses pencernaan menjadi salah satu proses rumit karena melibatkan air liur, otot kerongkongan, empedu, dan organ lainnya untuk memecah makanan. Di dalam kunyit terdapat vitamin, mineral, senyawa anti-inflamasi, antioksidan, dan serat yang mampu membantu produksi asam, pergerakan otot, dan penyerapan nutrisi untuk menjaga segala sesuatu tetap berjalan seperti itu, kunyit juga mampu meredakan berbagai masalah perut dan lambung seperti nyeri perut, diare, kembung, bahkan mual. Bagi Anda yang mengalami gangguan pada lambung, tidak perlu repot membuat rebusan kunyit, karena Anda bisa mengkonsumsi Promag Herbal yang praktis dan mengandung kunyit, jahe merah, madu, royal jelly, dan bahan herbal lainnya. Sehingga dapat meredakan perut kembung, mual, begah, dan maag. Simak Video "Prinsip yang Wajib Dijaga Pengidap Asam Lambung saat Puasa dan Sahur " [GambasVideo 20detik] mul/ega
Anda mungkin sering mengalami gejala sakit perut. Namun, keluhan ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Ada banyak penyakit berbahaya yang ditandai dengan sakit perut. Untuk itu, Anda perlu tahu seperti apa tanda sakit perut yang perlu ditangani oleh dokter. Kenali gejala sakit perut pertanda penyakit serius Ada banyak organ vital yang berada di sekitar perut Anda. Mulai dari lambung, usus, kantong empedu, dan lain-lain. Bila organ tersebut mengalami gangguan atau kerusakan sehingga tidak dapat bekerja dengan normal, pasti akan menimbulkan rasa sakit pada perut Anda. Jika Anda mengalami sakit perut disertai gejala lain seperti di bawah ini, segera periksa ke dokter. 1. Sakit perut atas disertai nyeri punggung atas Nyeri perut bagian atas sekaligus punggung atas atau sekitar bahu selama beberapa jam, dan diikuti kembung bisa merujuk pada penyakit batu empedu. Kemungkinan batu empedu semakin besar jika mengalami gejala seperti nyeri perut, mual, dan tubuh atau mata jadi berwarna kekuningan. Dalam hal ini, jumlah kolesterol yang sangat banyak akan menumpuk di dalam empedu. Kolesterol akan menggumpal, memblokir saluran empedu, dan membentuk batu empedu. Batu ini nantinya menimbulkan komplikasi berupa pankreatitis atau radang pankreas. Penyakit ini tidak bisa dideteksi lebih awal tanpa pemeriksaan fisik dari dokter. Jadi, saat gejala muncul kemungkinan batu empedu sudah menghalangi saluran empedu. 2. Nyeri perut kanan bawah dan semakin nyeri saat berjalan, batuk, dan bersin Gejala awal sakit perut ini muncul di bagian atas. Namun, ketika Anda bergerak, rasa sakit malah berubah di bagian kanan bawah, bahkan bisa menjalar ke punggung dan dubur. Rasa sakit ini semakin hebat jika Anda bergerak secara tiba-tiba. Apabila Anda juga merasakan pembengkakan pada perut, demam, mual dan muntah, serta gangguan pencernaan lainnya, ada kemungkinan besar Anda mengalami radang usus buntu. Bila makanan yang Anda konsumsi tidak sehat dan melukai usus buntu, organ ini bisa meradang. Terkadang, dinding usus buntu bisa dipenuhi nanah akibat peradangan. Jika tidak segera mendapat perawatan, usus buntu bisa pecah dan menyebarkan infeksi ke rongga perut dan menyebabkan komplikasi. 3. Sakit perut disertai muntah berwarna kuning atau hijau Sakit perut akibat gastritis bisa muncul di bagian atas tengah atau kiri atas. Rasa sakitnya bahkan menusuk hingga ke belakang sehingga punggung juga terasa sakit. Gejala lainya, yakni adalah demam, detak jantung cepat, dan sesak napas serta nyeri dada jika kondisi sudah parah. Penyakit umumnya ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori H. pylori pada lapisan lambung Anda. Selain gejala di atas, gastritis memicu muntah berwarna kehijauan, kekuningan, atau muntah darah. Gastritis yang memicu muntah menguning ini muncul akibat naiknya cairan empedu ke kerongkongan. Cairan empedu memiliki warna hijau atau kuning dan bercampur dengan muntah saat naik ke kerongkongan. 4. Nyeri perut disertai diare dan BAB berdarah Jika Anda sakit perut yang ditandai dengan diare, BAB berdarah, muntah, dan tidak nafsu makan, Anda bisa jadi mengalami gastroenteritis atau flu perut. Kondisi ini muncul akibat infeksi dari beberapa jenis mikroorganisme, seperti rotavirus, norovirus, bakteri Salmonella, dan parasit giardia. Penyakit ini disebut dengan gastroenteritis. Tak hanya itu, gejala sakit perut ini juga bisa menandakan adanya kanker lambung. Rasa sakitnya berlangsung terus-menerus, bahkan lebih dari dua minggu. Anda juga akan merasakan adanya tekanan pada perut yang membuat Anda terasa begah atau kembung. Ini menyebabkan nafsu makan menjadi berkurang. Gejala kanker perut lainnya mungkin akan bermunculan, seperti muntah darah atau bahkan feses berdarah. Bila Anda merasakan gejala ini sebaiknya segera periksa ke dokter. 5. Sakit perut bagian bawah disertai diare, sembelit, dan muntah Jika Anda merasakan sakit perut yang diikuti dengan diare, sembelit, dan muntah yang datang dan pergi sepanjang waktu, ini bisa jadi gejala sindrom iritasi usus besar IBS. IBS merupakan masalah pencernaan seumur hidup. International Foundation for Gastrointestinal Disorders menyatakan bahwa IBS muncul akibat adanya gangguan pada otak yang mengatur kinerja usus. Kondisi tersebut membuat gerakan makanan di dalam usus dan respons usus terhadap rasa sakit terganggu. Tidak hanya itu, perubahan jenis dan atau jumlah bakteri di usus atau mikrobiota usus juga memicu sindrom iritasi usus. Pasalnya, bakteri ini juga mengatur fungsi usus, termasuk gerakan dan respon terhadap rasa sakit yang muncul. 6. Nyeri perut bawah yang tajam dan merambat ke punggung Sakit perut yang menjalar hingga ke punggung ini merupakan gejala khas ketika Anda mengalami batu ginjal yang sudah membesar. Batu ginjal ini terbentuk akibat zat sisa di dalam tubuh yang terlalu banyak, tetapi jumlah cairan tubuh terlalu sedikit. Batu ginjal yang terbentuk mungkin hanya berada di dalam ginjal atau berjalan menuju saluran kemih, bahkan keluar melalui urine tanpa rasa sakit. Akan tetapi, batu yang tidak bergerak membuat pengeluaran urine tersendat dan menumpuk saluran kemih. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit. Selain sakit perut, gejala lain yang bisa timbul, yaitu urine berdarah, mual dan muntah, demam dan menggigil, nyeri saat buang air kecil, dan urine berbau atau tampak keruh. 7. Sakit perut menahun disertai pendarahan dari vagina dan feses Gejala sakit perut ini bisa jadi menandakan adanya endometriosis atau sel lapisan rahim endometrium yang tumbuh di luar rahim. Area yang sering dijumpai endometriosis, yaitu ovarium, tuba falopi, permukaan luar rahim, dan jaringan yang menahan rahim agar tetap berada di tempatnya. Kondisi ini juga membuat Anda sering mengalami perdarahan pada vagina di luar jadwal menstruasi Anda. Darah haid yang keluar sangat deras. Tak jarang, perdarahan ini juga Anda temukan saat buang air besar. Endometriosis ini juga ditandai dengan adanya diare, sembelit, atau kembung, terutama saat haid. Mengutip studi terbitan jurnal Obstetrics and Gynecology Clinics of North America 2012, endometriosis bisa memicu infertilitas akibat perubahan bentuk panggul dan organ reproduksi sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur. 8. Nyeri perut bagian kiri bawah dan sembelit Usus besar memiliki kantong-kantong yang disebut dengan divertikula. Peradangan divertikula atau divertikulitis memicu gejala sakit perut di bagian kiri bawah dan semakin nyeri ketika Anda bergerak. Selain itu, gejala ini sering diikuti demam menggigil, perut kembung, keluar darah dari anus, serta mual dan muntah sehingga nafsu makan berkurang. Keluhan ini berlangsung selama beberapa jam, bahkan bertahan hingga satu minggu atau lebih. Kondisi ini menyebabkan kantong usus besar mengalami tekanan dan lambat laun membentuk titik-titik yang meradang. Kemungkinan juga, titik-titik pada kantong usus bisa meradang akibat adanya bakteri. Penyebab divertikulitis tidak diketahui secara pasti. Namun, para dokter yakin bahwa kurang mengonsumsi makanan berserat bisa jadi penyebabnya. Tanpa asupan serat, usus besar harus bekerja lebih keras untuk mendorong feses keluar. Gejala sakit perut umumnya menandakan masalah pada sistem pencernaan. Namun, masal organ lain yang terletak di perut juga menimbulkan rasa sakit pada bagian perut. Jika nyeri terus berlangsung selama berhari-hari, tidak kunjung mereda, dan rasa sakit tak tertahankan, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
dedi lupa sarapan sehingga sakit perut