DaftarIsi [ Sebunyikan] 1 Orang yang berilmu Pasti diangkat derajatnya oleh Allah. 1.1 Iman itu terkadang Turun dan Naik. 1.2 Naik turunnya Iaman dalam pebngertian al-qur'an. 1.2.1 Penjelasan ayat 53 Surat Yusup. 1.2.2 Keadaan Iman. 1.3 Iman Para Rasulullah adalah Teladan. 1.4 Berjuang Menegakkan Aturan Allah. Tuturbeliau dengan komunikatif menjelaskan kedudukan orang-orang yang berilmu. Beliau juga menyampaikan, bahwa ilmu ada dalam pemahaman beragama dan tidak akan beroleh ilmu seseorang yang tidak Allah Swt pahamkan ia akan pemahaman agama. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Allah Swt lewat firman-Nya QS Al-Mujadalah: 11 Danapabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11). Keempat, Orang yang berilmu berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Dalam surat Az-zumar ayat 9 Allah berfirman : . Menuntut Ilmu merupakan salah satu upaya manusia untuk menambah ilmu pengetahuan. Dalam agama Islam, belajar atau mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap umat Islam. Menuntut ilmu bernilai ibadah bila diniatkan dan lakukan dengan benar sesuai syari’at Islam, sehingga tidak salah orang berilmu akan memiliki keutamaan dan kemuliaan yang begitu banyaknya. Dengan ilmu juga seseorang akan bisa melakukan segala sesuatu hal dengan mudah. Misalnya ibadah, seseorang tidak akan merasa bingung dengan cara beribadah jika ia mengetahui ilmunya, begitupun hal nya dengan melakukan pekerjaan lain. Berikut keutamaan-keutamaan orang yang berilmu Menurut Islam dan dalilnya Pertama, Orang berilmu akan dimudahkan jalan menuju surga. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda “Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” HR. Muslim Penjelasan dari hadits tersebut adalah bahwa orang-orang Islam yang berilmu akan dimudahkan oleh Allah dalam menuju surga dikarenakan dengan Ilmunya. Hadits tersebut dapat kita lihat, bahwa ilmu sangatlah penting bagi umat muslim dan memiliki manfaat dalam kehidupan dunia juga akhirat. Kedua, Orang berilmu akan memiliki pahala yang mengalir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda “Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak yang sholeh atau sholehah.” HR. Muslim Ilmu yang mengandung kebaikan yang diajarkan oleh seseorang kepada orang lain, kelak ilmu itu akan mengalirkan pahala kepada orang yang mengajarkan meskipun ia sudah meninggal dunia. Ketiga, Diangkat derajatnya oleh Allah Ta’ala. Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadilah 11. Keempat, Orang yang berilmu berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Dalam surat Az-zumar ayat 9 Allah berfirman اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ “Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” Dari beberapa keutamaan diatas dapat disimpulkan bahwa Islam menempatkan orang-orang berilmu dalam posisi yang tinggi, tentunya bagi mereka yang memanfaatkan ilmunya untuk hal yang baik, dan Islam menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu untuk semakin tahu dan taat kepada Allah Ta’ala. Wallahu a’lam bishowab. Shabirin Jakarta - Surat Al-Mujadalah ayat 11 menjelaskan tentang anjuran untuk menuntut ilmu. Dalam ajaran Islam memang setiap umatnya diminta untuk menggali ilmu Al-Mujadalah atau kerap juga disebut Al Mujadilah adalah surat ke-58 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 22 ayat dan masuk dalam golongan surat surat Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman tentang perintah mendatangi majelis ilmu. Orang-orang beriman yang memiliki ilmu dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi di mata Allah SWT. Surat Al-Mujadalah ayat 11, Arab, Latin dan ArtinyaSurat Al-Mujadalah Ayat 11يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌArab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīrArtinya Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan1. Tafsir as-Sa'diMenurut tafsir as-Sadi oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, surat Al-Mujadalah ayat 11 menjelaskan tentang ajaran dari Allah untuk para hambaNya yang beriman ketika mereka berada dalam majelis perkumpulan, yang sebagian dari mereka ada orang yang baru datang meminta agar tempat duduk bersopan santun dalam hal ini adalah dengan memberikan kelonggaran tempat agar bisa diisi oleh orang-orang yang baru datang, bukan untuk mengganggu orang yang telah ada di tempat pun yang memberi kelonggaran memberi tempat, maka akan diberi kelonggaran oleh Allah, siapa pun yang memberi keleluasaan pada saudaranya, maka Allah akan memberinya keleluasaan."Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu'," artinya berdirilah dari tempat duduk kalian, karena adanya suatu keperluan mendesak, "maka berdirilah," maksudnya segeralah berdiri agar kemaslahatan tercapai, karena melaksanakan hal seperti ini termasuk bagian dari ilmu dan iman. Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan pada mereka."Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Masing-masing diberi balasan berdasarkan amalnya. Perbuatan baik akan dibalas baik dan perbuatan buruk akan dibalas Tafsir KemenagMenurut tafsir Kemenag, ayat 11 pada surat Al-Mujadalah berisi perintah Allah kepada kaum muslim agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan pembicaraan rahasia, karena akan menimbulkan rasa tidak enak bagi muslim lainnya. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam semua orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, dalam berbagai forum atau kesempatan, 'berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, agar orang-orang bisa masuk ke dalam ruangan itu, ' maka lapangkanlah jalan menuju majelis tersebut, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dalam berbagai kesempatan, forum, atau apabila dikatakan kepada kamu dalam berbagai tempat, 'berdirilah kamu untuk memberi penghormatan, ' maka berdirilah sebagai tanda kerendahan hati, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menerangi umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun Tafsir Quraish ShihabUlama tafsir Quraish Shihab juga menjelaskan ayat 11 salam surat Al-Mujadalah. Wahai orang-orang yang mempercayai Allah dan rasul-Nya, apabila kalian diminta untuk melapangkan tempat duduk bagi orang lain agar ia dapat duduk bersama kalian maka lakukanlah, Allah pasti akan melapangkan segala sesuatu untuk apabila kalian diminta untuk berdiri dari tempat duduk, maka berdirilah! Allah akan meninggikan derajat orang-orang Mukmin yang ikhlas dan orang-orang yang berilmu menjadi beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang kalian perbuat. Simak Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] dvs/lus Kedudukan Orang-Orang Berilmu Syekh Habib Muhammad Ismail mengatakan bahwa medan dakwah dewasa ini menghadapi tantangan yang semakin berat. Hal ini karena akhlak buruk tumbuh dengan sangat pesat, terutama mereka yang menganut paham at-tarbiyah pendidikan beragam. Hal ini memunculkan fenomena berbahaya, seperti anak muda yang tidak mau menghormati orang yang lebih tua, orang-orang pandir yang berani melangkahi ulama, dan para pelajar yang terlibat tawuran. Mereka saling bermusuhan, melupakan persaudaraan, tidak santun, tidak mau saling memaafkan, dan tidak mau bersabar. Mereka bersikap lebih pandir dari seorang yang tidak berpendidikan sama sekali. Kini, para pelajar banyak menyelam ke dalam lumpur celaan, pertikaian, dan perkelahian. Bahkan, di antara mereka ada pelajar yang berani menentang para ulama ternama. Hal ini karena mereka tidak sadar bahwa setan sedang meniupkan api permusuhan. Mereka mengira bahwa mereka sedang melakukan sesuatu dibenarkan agama. Sungguh, seseorang yang menjadikan lidah sebagai pengontrol tingkah laku sangat disayang Tuhan. Karena itu, amal-amal berikutnya ia jadikan sebagai bahan evaluasi atas semua ucapannya. Evaluasi tersebut mencakup dua pikiran utama sebagai berikut 1. Akhlak mulia kepada sesama Muslim. Hal ini dilakukan dengan menjaga kehormatan dan menjauhkan orang lain dari hal-hal yang dapat menyakitinya, seperti pembicaraan aib yang kini kian santer terdengar. 2. Akhlak mulia kepada ulama. Hal ini dilakukan dengan menjaga nama baik mereka, mengenal dan mengakui kemampuan dan kelebihan mereka, serta menghindarkan mereka dari fitnah dan pencemaran nama baik. Poin kedua patut diperhatikan lebih mendalam. Poin pertama merupakan pendahuluan karena ulama memiliki dua hak, yaitu sebagai seorang Muslim dan sebagai seorang yang memiliki kelebihan, dalam hal ini kelebihan ilmu. Pola ini senada dengan sikap Allah SWT yang telah lebih mengutamakan kaum Muslimin dibandingkan dengan umat lain, kemudian Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu di antara kaum Muslimin. Allah SWT berfirman, “… niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” QS. Al-Mujadilah 11. Allah SWT juga berfirman, “… katakanlah, Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui’?” QS. Az-Zumar 9. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Di sisi lain, jika Allah SWT mengharamkan sesuatu, bisa jadi pengharamannya berbeda dengan sesuatu yang lain. Satu kesalahan, misalnya, bisa menarik dosa yang lebih besar dibandingkan dengan kesalahan yang lain. Hal ini dihitung berdasarkan banyaknya pelanggaran. Dengan begitu, azab dan hukuman satu dosa bisa berlipat ganda. Menzalimi diri sendiri dengan berbuat maksiat dilarang oleh agama di mana pun dan kapan pun. Akan tetapi, pengharaman ini akan lebih tegas pada bulan-bulan haram Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Mengenai pengharaman ini, Allah SWT berfirman, “Diantaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu.” QS. At-Taubah 36. Rasulullah SAW memberikan contoh lain dalam sabda beliau, “Berzina dengan sepuluh orang wanita lebih ringan bagi seseorang daripada berzina dengan seorang wanita tetangganya. Mencuri sepuluh rumah lebih ringan baginya daripada mencuri satu rumah milik tetangganya.” HR. Ahmad, hadis sahih Allah SWT juga berfirman, “Barangsiapa mengerjakan ibadah dalam bulan-bulan itu, maka janganlah dia berkata jorok rafats, berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji.” QS. Al-Baqarah 197. Hukuman diat karena membunuh dan menyiksa pada bulan-bulan suci tentu lebih berat. Hukuman diat karena membunuh kerabat yang masih ada hubungan darah juga lebih berat. Sungguh, orang yang menyakiti dan merendahkan kehormatan ulama telah melakukan kesalahan berat. Hal ini karena kehormatan ulama melebihi seorang Muslim biasa. Selain memiliki hak yang sama dengan seorang Muslim, ulama memiliki hak sebagai orang tua dan para pembesar. Demikian juga dengan membicarakan aib para ulama dan orang-orang yang menyampaikan risalah Alquran tentu temasuk kedalam dosa besar. AYAT-ayat Al-Quran tentang ilmu menegaskan betapa pentingnya dalam agama islam. ilmu mendahului amal. Ilmu harus menjadi pondasi bagi setiap amal yang dilakukan seseorang. Karena jika suatu amal yang dikerjakan tanpa landasan ilmu akan menjerumuskan seseorang kedalam kesalahan mengapa islam memandang aktifitas menuntut ilmu sebagai kewajiban sepanjang hayat bagi setiap muslim HR. Ibnu Majah. Dengan ilmu, maka seseorang akan mengetahui hukum dari setiap amal perbuatan. Selain itu juga, seseorang akan mampu menunaikan tugasnya sebagai hamba Allah dengan sebaik-baiknya, karena didasari SWT melemparkan pertanyaan kepada kita dalam surat Az-Zumar ayat 9, sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, namun sebagai sindiran bahwa tidak ada kesamaan antara posisi orang yang berilmu dengan yang tidak juga menjanjikan akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu sampai beberapa derajat Al-Mujadilah 11. Demikianlah kedudukan dan keistimewaan orang yang berilmu, ia memperoleh kemuliaan dari sisi Allah, di dunia dan kelak di dari halaman Mutiaraislam, berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Al-Quran Tentang Ilmu An-Nahl 43Ilustrasi. foto unsplashوَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau Muhammad, melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Thaha 114فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا“Maka Mahatinggi Allah, sebenar-benarnya Raja. Dan janganlah engkau Muhammad tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”BACA JUGA Tidur Sehat Sesuai Anjuran Nabi, Ini 6 CaranyaAyat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Yunus 5هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Kahfi 66قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا“Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu untuk menjadi petunjuk?”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu An-Naml 15وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ“Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman. Dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu An-Naml 40قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawakan singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia Sulaiman melihat singgasana itu muncul di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah mengingkari nikmat-Nya. Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Qashas 14وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ“Dan setelah dia Musa sampai usia dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah kenabian dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Ankabut 43Ilustrasi. foto Unplashوَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia. Dan tidak ada yang bisa memahaminya kecuali mereka yang berilmu.”BACA JUGA Ingin Syafaat di Hari Kiamat Kelak? Amalkan 8 Hal IniAyat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Ankabut 49بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang dzalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.”وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ“Dan orang-orang yang diberi ilmu berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu Muhammad dari Tuhanmu itulah yang benar dan memberi petunjuk bagi manusia kepada jalan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”[]SUMBER MUTIARAISLAM IDNTIMES Ilustrasi Berdoa. Foto ilmu termasuk ke dalam ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Sebab, Allah SWT menganugerahkan akal kepada manusia agar hamba-Nya terus belajar setiap ilmu adalah hal yang sangat mulia untuk dilakukan karena Allah SWT akan meninggikan derajat bagi yang mengamalkannya. Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang bunyinyaيَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍArtinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”Meski telah dijanjikan derajat yang tinggi, faktanya masih banyak umat yang enggan atau bermalas-malasan dalam mencari ilmu. Akibatnya, tercipta perbedaan yang sangat mencolok di antara keduanya. Bahkan, perbedaan orang berilmu dan yang tidak berilmu diibaratkan sebagai siang dan malam, air dan api, terang dan Belajar. Foto Orang Berilmu dengan Orang yang Tidak BerilmuPada dasarnya, perbedaan antara orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu dapat dilihat dengan jelas dalam kehidupan perbedaan antara orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu yang dijelaskan dalam buku Perempuan & Politik dalam Islam oleh Machmud Suwandi dan Jejak Intelektual Pendidikan Islam Generasi Salafiyah dan Khalafiyah oleh Zaitur Dalam melakukan tindakanOrang yang mempunyai ilmu senantiasa cermat dalam setiap tindakannya, sedangkan orang yang tidak berilmu sering bertindak Dalam mengambil keputusanDalam mengambil sebuah keputusan, orang yang berilmu selalu mempertimbangkan asas manfaat dan mudharatnya. Sedangkan orang yang tidak berilmu sering mengambil jalan pintas serta mengabaikan dampak atau akibat yang akan terjadi di kemudian Dalam pekerjaanOrang berilmu lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan terhormat di mata masyarakat karena dapat mengimplementasikan pengetahuannya demi kemaslahatan umat. Jika menjadi pejabat negara, orang berilmu akan menjalankan amanah dengan orang tidak berilmu biasanya akan bekerja untuk membantu orang-orang berilmu. Pekerjaan mereka tak akan lebih baik dari orang-orang Alquran. Foto dan Hadits tentang Perbedaan Orang Berilmu dengan Orang yang Tidak BerilmuDi bawah ini adalah beberapa ayat dan hadits tentang perbedaan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, dikutip dari buku Samudra Hikmah Ali Bin Abi Thalib oleh Latifatul Umamah dan Biografi Ali bin Abi Thalib oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Hanya orang berilmu yang mau menerima pelajaranقُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِArtinya “Katakanlah "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” Surat Az-Zumar ayat 92. Orang alim berilmu lebih mengetahui orang bodoh“Orang yang alim mengetahui orang yang bodoh, karena dia dahulunya adalah orang yang bodoh. Sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang alim, karena dia tidak pernah menjadi orang alim.” Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra.3. Orang menjadi terhormat karena ilmu dan menjadi terhina karena bodohAli bin Abi Thalib mengatakan, “Dengan ilmu orang akan menjadi terhormat. Banyak orang mengaku berilmu padahal dirinya tidak pantas dengan pengakuan itu, dan banyak orang yang merasa gembira apabila disebut dirinya sebagai orang yang berilmu. Cukuplah dengan kebodohan seseorang akan menjadi terhina, setiap orang tak mau disebut bodoh padahal dirinya memang bodoh. Bahkan, dirinya akan marah apabila dikatakan sebagai orang bodoh.”

kedudukan orang yang berilmu